Porsche identik dengan mobil berkecepatan tinggi dengan banderol yang cukup mahal. Namun bila melihat mobil ini orang akan berfikir dua kali tentang kehebatannya.
Dinamai Ferdinand GT3 RS, sebuah kendaraan non emisi gas buang berhasil diciptakan dan mencatut nama besar pendiri Porsche tersebut.
Ferdinand menerapkan konstruksi ultra ringan dengan melakukan efisiensi di segala lini. Semua bagian mesin dilucuti hanya tertinggal bagian bodi, interior dan lampu-lampu.
Untuk sekujur tubuh, Ferdinand GT3 RS ini dibalut bahan aluminium foil berkelir emas. Sementara ban diganti dengan model super tipis yang lebih mirip ban sepeda.
Di bagian belakang terlihat sayap besar, sementara pada bagian depannya terdapat lubang udara yang cukup lebar guna sebagai saluran udara agar pengemudi tidak terlalu berkeringat ketika berada di dalamnya.
Fitur-fitur mengemudi juga dipangkas sehingga driver hanya fokus untuk mengontrol arah mobil melalui setir. Sementara itu dibalik bonet juga kabarnya tidak tersimpan seonggok mesin. "Semua demi alasan ekonomis," tulis Worldcarfans seperti dikutip okezone, Kamis (3/6/2010).
Dinamai Ferdinand GT3 RS, sebuah kendaraan non emisi gas buang berhasil diciptakan dan mencatut nama besar pendiri Porsche tersebut.
Ferdinand menerapkan konstruksi ultra ringan dengan melakukan efisiensi di segala lini. Semua bagian mesin dilucuti hanya tertinggal bagian bodi, interior dan lampu-lampu.
Untuk sekujur tubuh, Ferdinand GT3 RS ini dibalut bahan aluminium foil berkelir emas. Sementara ban diganti dengan model super tipis yang lebih mirip ban sepeda.
Di bagian belakang terlihat sayap besar, sementara pada bagian depannya terdapat lubang udara yang cukup lebar guna sebagai saluran udara agar pengemudi tidak terlalu berkeringat ketika berada di dalamnya.
Fitur-fitur mengemudi juga dipangkas sehingga driver hanya fokus untuk mengontrol arah mobil melalui setir. Sementara itu dibalik bonet juga kabarnya tidak tersimpan seonggok mesin. "Semua demi alasan ekonomis," tulis Worldcarfans seperti dikutip okezone, Kamis (3/6/2010).
No comments:
Post a Comment